Kasus Penembakan di Swedia dan Austria: Terbaru di Dekat Masjid Orebo

Ilustrasi penembakan yang menggambarkan suasana tegang dan dampak emosional, bukan kekerasan langsung Ilustrasi penembakan yang menggambarkan suasana tegang dan dampak emosional, bukan kekerasan langsung.

Pendahuluan

Satu orang tewas akibat kasus penembakan di dekat masjid kota Orebro, wilayah selatan Swedia, pada Jumat, 15 Agustus 2025. Insiden ini terjadi tak lama setelah salat Jumat selesai di Masjid Orebro, kawasan Boglundsngen, saat para jemaah meninggalkan masjid. Polisi menerima laporan penembakan tersebut sekitar pukul 13.45 waktu setempat. Dua orang terluka, dan pada pukul 17.30 salah satunya meninggal dunia. Polisi telah memulai penyelidikan awal untuk memastikan kejadian ini termasuk dalam kategori percobaan pembunuhan dan pelanggaran serius mengenai penggunaan senjata api. Sejak awal tahun 2025, beberapa peristiwa penembakan telah terjadi di Eropa, termasuk di Austria dan Swedia.

Penembakan di Austria

Pada Selasa, 10 Juni 2025, seorang pelaku penembakan berusia 21 tahun menembaki salah satu sekolah menengah di Graz, Austria. Insiden tragis ini menewaskan 10 orang di sekolah, dan satu orang lagi yang sempat mendapat perawatan medis akhirnya meninggal dunia. Tersangka bunuh diri setelah melakukan penembakan secara brutal. Kejadian ini menjadi sorotan serius karena kekerasan bersenjata jarang terjadi di Austria.
Menteri Dalam Negeri Austria, Gerhard Karner, mengonfirmasi bahwa usia para korban berkisar antara 14-18 tahun. Sebanyak 12 siswa lainnya mengalami luka-luka, beberapa di antaranya dalam kondisi serius. Kekerasan bersenjata sangat jarang terjadi di Austria, dengan tingkat pembunuhan menggunakan senjata api hanya 0,1 per-100 ribu penduduk pada tahun 2021. Angka ini jauh di bawah Amerika Serikat yang mencapai 4,5 per-100 ribu penduduk. Insiden ini menjadi penembakan brutal dalam sejarah modern Austria dan menyebabkan trauma mendalam bagi 350 siswa yang berada di sekolah, serta para orang tua murid-murid tersebut. Pelaku penembakan diketahui merupakan mantan siswa di sekolah tersebut. Menurut polisi, pelaku bertindak sendirian.

Penembakan di Swedia

Di Swedia, pada Selasa, 4 Februari 2025, seorang pria bersenjata menembaki sekolah di Orebro. Penembakan brutal itu mengakibatkan 11 orang tewas. Sekolah ini terletak di dalam kompleks yang juga menampung beberapa institusi pendidikan lainnya. Kepolisian menerima laporan pertama tentang penembakan pada pukul 12:33 waktu setempat. Saksi mata melaporkan bahwa mereka mendengar suara tembakan bertubi-tubi, menyebabkan banyak siswa dan staf panik. Beberapa orang melarikan diri, sementara yang lain memilih bersembunyi di dalam kelas.

Pembakar Alquran Ditembak di Swedia

Salwan Momika, yang dikenal karena aksi pembakaran Alquran di depan umum, tewas ditembak pada Rabu malam, 29 Januari 2025. Salwan Momika ditemukan mengalami luka tembak di kediamannya di Sodertalje, Swedia, dan langsung dibawa ke rumah sakit, namun ia meninggal dunia. Juru bicara kepolisian Stockholm menjelaskan bahwa polisi telah memulai penyelidikan kasus penembakan ini. Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson, menjelaskan pembunuhan Momika sebagai insiden spektakuler yang membuat badan keamanan nasional terlibat secara intensif dalam penyelidikan. Kristersson menyatakan, “Ada risiko nyata bahwa kejadian ini memiliki keterkaitan dengan kekuatan asing.”

Kesimpulan

Serangkaian insiden penembakan di Eropa, khususnya di Swedia dan Austria, menunjukkan peningkatan kekerasan bersenjata yang memerlukan perhatian serius. Meskipun negara-negara ini memiliki tingkat kekerasan bersenjata yang relatif rendah dibandingkan dengan beberapa negara lain, kejadian-kejadian baru-baru ini menyoroti perlunya langkah-langkah pencegahan dan penegakan hukum yang lebih ketat untuk menjaga keamanan publik. Para penyelidik berupaya mengungkap motif di balik insiden-insiden ini dan berusaha mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *